Archive for 2013

Membuat Robot Line Follower Part 3

Berikut ini adalah gambar PCB pengendali robot-1. Gambar 1 merupakan desain layout PCB pengendali, sedangkan gambar 2 adalah gambar tata letak komponen yang dapat digunakan sebagai panduan dalam menyusun komponen pengendali robot-1.



Gambar 1. Layout PCB pengendali robot-1 



Gambar 2. Tata letak komponen pengendali robot-1 



Gambar 3. Sistem elektronika pengendali robot-1 yang sudah jadi


Gambar 4. Sistem elektronika robot-1 lengkap yang sudah jadi

Gambar 3 adalah hasil pemasangan komponen yang telah selesai dibuat. Sedangkan gambar 4 adalah gambar papan rangkaian sensor dan pengendali robot-1 yang telah dirakit.
Sistem sebuah robot terdiri atas, sistem elektronika, sistem mekanik, dan sistem kecerdasan. Tulisan kali ini akan menyajikan cara merakit sistem elektronik & mekanik robot-1. Caranya cukup sederhana dan mudah. Mulai dengan pemasangan papan rangkaian sensor pendeteksi garis (gambar no. 1) pada bagian depan papan rangkaian pengendali (gambar no. 2) dengan menggunakan 2 buah spacer logam berukuran panjang 2 cm. Apabila langkah tersebut telah dilakukan, maka akan diperoleh hasil perakitan seperti gambar no. 3.

Selanjutnya, pasangkan 2 buah spacer berukuran panjang 1 cm pada bagian belakang papan rangkaian pengendali robot-1 (lihat gambar no. 3). Kemudian, buatlah 2 buah lubang berdiameter 3 mm pada badan utama kotak gear (gearbox). Lihat gambar no. 4! Pastikan pembuatan lubang tersebut simetri ditengah-tengah gearbox. Sesudah itu, letakkan kedua ujung bawah spacer (1 cm) pada lubang yang telah dibuat dan kuatkan dengan menggunakan mur yang tepat, 3 mm. Apabila telah selesai, maka akan diperoleh bentuk robot-1 (robot line follower) seperti tampak pada gambar no. 5.

Pada bagian ini akan penulis tunjukkan beberapa gambar yang memperlihatkan cara kerja robot-1 berdasarkan beberapa kemungkinan pembacaan sensor pada robot-1 terhadap garis pemandunya.
 
Gambar 1. Robot-1 berjalan lurus (kondisi ideal)
Gambar 1 menampilkan kondisi ideal pembacaan garis pandu oleh robot-1, yaitu kedua sensor utama berada disamping kanan atau kiri garis pandu sehingga menghasilkan gerak robot-1 lurus maju.

Gambar 2. Robot-1 belok/menyimpang ke kanan

Gambar 2(A) menunjukkan kondisi robot-1 bergerak menyimpang ke arah kanan sehingga sensor utama sebelah kiri berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi, maka robot-1 akan melakukan gerak koreksi ke arah kiri supaya posisinya kembali pada kondisi ideal, yaitu dengan cara roda kanan akan tetap berputar maju sedangkan roda kiri akan melambat atau berhenti.

Gambar 2(B) menunjukkan sensor utama sebelah kiri mengalami “gagal deteksi” garis pandu sehingga sensor cadangan sebelah kiri berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi maka aksi yang akan dilakukan oleh robot-1 adalah sama seperti ketika robot-1 berada pada posisi seperti gambar 2(A), yaitu melakukan koreksi posisi ke arah kiri supaya kembali pada kondisi idealnya. 


 
Gambar 3. Robot-1 belok/menyimpang ke kiri


Hampir sama dengan gambar 3(A), hanya saja arahnya berlawanan, yaitu gambar 3(A) menunjukkan bahwa robot-1 menyimpang ke arah kiri sehingga sensor utama sebelah kanan berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi, maka robot-1 akan melakukan gerak koreksi ke arah kanan supaya posisinya kembali pada kondisi ideal, yaitu dengan cara roda kiri akan tetap berputar maju sedangkan roda kanan akan melambat atau berhenti.

Gambar 3(B) menunjukkan sensor utama sebelah kanan mengalami “gagal deteksi” garis pandu sehingga sensor cadangan sebelah kanan berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi maka aksi yang akan dilakukan oleh robot-1 adalah sama seperti ketika robot-1 berada pada posisi seperti gambar 3(A), yaitu melakukan koreksi posisi ke arah kanan supaya kembali pada kondisi idealnya.

Kondisi gerak robot-1 untuk mempertahankan posisi idelanya (seperti penulis jelaskan diatas) akan terus terjadi secara berulang. Dalam hal ini sensor detektor garis pandu memiliki peran yang sangat penting.

Berikut ini adalah tabel bahan atau sering disebut dengan bill of material (BOM) yang diperlukan untuk membuat sistem elektronika robot-1.


Senin, 30 Desember 2013
Posted by Andi Kurniawan

Membuat Robot Line Follower Part 2

  http://3.bp.blogspot.com/-cY-Tksu_1FQ/UjUIaqcbVFI/AAAAAAAAAFg/CbyBnzNY7TY/s1600/lfr1_ch-electronics.JPG


 
Aktuator robot-1 adalah berupa motor DC. Untuk keperluan pengendalian putaran motor DC tersebut, Kita membutuhkan driver motor. Dalam hal ini, driver motor DC yang akan kita gunakan adalah berupa IC L298. 

Gambar 1. Driver motor H-bridge dalam IC L298

Gambar 2 memperlihatkan konfigurasi kaki-kaki IC L298. Didalam IC L298 terdapat 2 buah rangkaian transistor H-bridge. IC ini memiliki 4 buah kaki input (input 1/2/3/4), 4 buah kaki output (Out1/2/3/4), 2 buah kaki aktivasi masing-masing rangkaian H-bridge (ENABLE_A dan ENABLE_B) dan selebihnya adalah kaki Vcc/Vss (tegangan kerja IC, ±5 volt), Vs (tegangan motor DC, ±12 volt), juga kaki GND. Gambar 1 merupakan skematik pengabelan (wiring) dalam penggunaan IC L298 sebagai driver 2 buah motor DC yang dapat berputar secara 2 arah, yaitu putaran CW dan putaran CCW. 


Gambar 2. Konfigurasi kaki IC driver motor L298

Arah putar motor DC penggerak roda robot-1 pada sisi kanan dan sisi kiri bergantung pada tegangan output IC L298, dimana kondisi output-nya bergantung pada kondisi kaki-kaki input-nya, yaitu kondisi sinyal tegangan pengendali IC L298 yang berasal dari output IC OpAmp LM324. 



Untuk memahami cara kerja IC L298 dalam memutar putaran rotor motor DC, silakan memperhatikan table 1 dan 2 diatas! Kedua tabel diatas memperlihatkan kondisi putaran motor kanan dan motor kiri berdasarkan kondisi dari sinyal tegangan input yang diterima oleh kaki-kaki input IC L298 dari OUT_OPAMP1 dan OUT_OPAMP2.

Gambar 1 menampilkan skematik elektronik power supply yang digunakan pada sistem elektronik robot-1. Pada rangkaian power supply ini memiliki dua buah tegangan keluaran, yaitu +12 volt dan +5 volt DC. Tegangan +12 volt digunakan sebagai pencatu tegangan motor DC yang dikendalikan oleh driver motor H-bridge dalam IC L298. 


Gambar 1. Power supply robot-1

Kemudian tegangan +5 volt digunakan sebagai pencatu tegangan untuk komponen-komponen lainnya yang bekerja dengan baik pada tegangan catu +5 volt, seperti IC LM324, resistor, LED, dan IC driver motor L298. 


Berikut ini adalah gambar PCB sensor robot-1. Gambar 1 merupakan desain layout PCB sensor, sedangkan gambar 2 adalah gambar tata letak komponen yang dapat digunakan sebagai panduan dalam menyusun komponen sensor pendeteksi garis untuk robot-1.




Gambar 1. Layout PCB sensor LFR robot-1 




Gambar 2. Tata letak komponen sensor robot-1




Gambar 3. Sistem elektronika sensor robot-1 yang sudah jadi

Gambar 3 adalah sistem elektronika sensor robot-1 yang sudah selesai dibuat. Pada gambar 3 tampak bahwa disekeliling sensor pendeteksi garis pandu robot-1 diberi busa (spons) berwarna hitam. Spons tersebut berfungsi sebagai pelindung sensor garis yang berupa gabungan antara komponen LED superbright dengan photodiode (sensor optik) dari pengaruh cahaya luar. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kepekaan sensor dalam mendeteksi garis pandu robot-1, sehingga sensor dapat bekerja sebagaimana mestinya.

 sumber: robotic-university
Posted by Andi Kurniawan

Membuat Robot Line Follower Part 1

Proyek Robot-1 adalah proyek membuat robot line follower (LFR) analog (tak terprogram) dengan 4 buah sensor, pengendali berupa IC penguat operasional (opAmp) seri LM324, dan menggunakan driver motor berupa IC L298. 


Gambar 1. Robot line follower analog (Robot-1)

Tahapan pembuatan robot-1 adalah pertama, memahami dan membuat sistem elektronika. Kedua, membuat desain layout PCB dan PCB. Ketiga, memasang komponen pada PCB dengan benar. Keempat, merakit sistem robot-1 (mekanik & elektronika). Kelima, memahami cara kerja robot-1. Keenam, melakukan uji coba robot-1. Gambar 1 merupakan gambar bentuk robot-1 yang akan kita buat bersama-sama.
Robot-1 yang merupakan robot line follower ini hanya membutuhkan 2 buah sensor utama, namun pada gambar 1 tampak bahwa ada 4 unit rangkaian sensor garis. Sensor tambahan dikanan dan dikiri sensor utama bertujuan sebagai sensor pengaman ketika pada satu kondisi tertentu sensor utama Robot-1 mengalami “gagal deteksi”. Apabila terjadi gagal deteksi garis pandu, maka keberadaan sensor cadangan ini dapat menghindarkan Robot-1 keluar dari jalur lintasannya. 


Gambar 1. Skematik sensor robot-1

Sensor cadangan ini dipasang disamping kanan/kiri masing-masing sensor utama. Dalam pengabelannya, kedua sensor cadangan dirangkai secara parallel terhadap sensor utamanya. Sehingga jalur hubungan papan PCB sensor dengan papan PCB pengendali Robot-1 tidak bertambah, namun tetap 4 jalur yaitu jalur Vcc (+5 volt), jalur GND, dan dua jalur sinyal sensor. Komponen pembuatan sensor pendeteksi garis pada robot-1 adalah berupa photodiode (PhD).
Robot-1 menggunakan komparator/Opamp sebagai pembanding sinyal masukan (aktual) dari sensor optik (detektor garis) dan sinyal referensi untuk menghasilkan sinyal keluaran yang langsung diumpankan kepada driver motor DC (H-bridge dalam IC L298). Hal ini berarti robot-1 memanfaatkan komparator sebagai pendeteksi sinyal masukan sensor dan sekaligus sebagai pembangkit sinyal kendali (keluaran) putaran motor DC yang merupakan piranti penggerak/aktuator robot-1. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa piranti cerdas dari robot-1 adalah komparator (OpAmp).

Gambar 1. Skematik elektronik pengendali robot-1

Dalam pembuatan robot-1, kita hanya membutuhkan dua buah sensor. Sebuah sensor diletakkan pada sisi kanan garis pandu dan sebuah sensor diletakkan pada sisi kiri garis pandu. Sebuah sensor akan menghasilkan sinyal masukan untuk dua buah OpAmp IC1A dan IC1B (IC LM324). Sinyal masukan tersebut dilewatkan pada kanal yang berbeda untuk masing-masing OpAmp, yaitu pada OpAmp IC1A sinyal masukan dilewatkan pada kanal noninverting (+) sedangkan pada OpAmp IC1B sinyal masukan dilewatkan pada kanal inverting (-). Hal ini juga diberlakukan pada sinyal tegangan referensi. Sinyal tegangan referensi +5 volt diatur menggunakan potensiometer R1 (50KΩ) dengan sinyal keluaran potensiometer dimasukkan pada dua kanal OpAmp secara berlawanan. Pada IC1A tegangan referensi dilewatkan pada kanal inverting (-) sedang pada IC1B tegangan referensi dilewatkan pada kanal noninverting (+). Oleh sebab kita menggunakan dua buah OpAmp maka jumlah jalur keluarannya pun juga dua buah, yaitu jalur keluaran OUTPUT_OPAMP1 dan jalur keluaran OUTPUT_OPAMP2. Lihat gambar 2!


Gambar 2. Komparator sensor & pengendali robot-1
Nilai/logika sinyal keluaran OpAmp IC1A dan IC1B akan selalu berbeda. Jika keluaran OpAmp IC1A bernilai high (1) maka OpAmp IC1B akan bernilai low, demikian sebaliknya. Hal ini terjadi karena sinyal masukan yang dihasilkan sensor dan sinyal tengan referensi dilewatkan pada kanal yang berbeda. Perbedaan sinyal keluaran OpAmp (antara jalur OUTPUT_OPAMP1 dengan jalur OUTPUT_OPAMP2) inilah yang akan menjadikan driver motor H-bridge dalam IC L298 dapat mengendalikan putaran motor DC secara dua arah, yaitu searah jarum jam (CW) atau berlawanan arah jarum jam (CCW).
 sumber: robotic-university
Posted by Andi Kurniawan

Line Follower Analog


Mungkin ada dari teman-teman yang sudah baca Tutorial Pembuata Robot LTC , yang sudah diposting sebelumnya, atau ada juga yang cuma liat sekilas dan sudah beranggapan “susah buat robot LTC ini”.  Nah kami dari UKM Robotika ITS akan mencoba merubah mindset teman-teman dengan memberi tahu point-point penting dalam pembuatan LTC ini. Sebenarnya membuat LTC tidaklah susah, tetapi memahaminya mungkin yang susah. Tapi tidak ada salahnya kita membuatnya terlebih dahulu baru kemudian kita perlahan-lahan memahaminya. Nah apa yang perlu kalian persiapkan agar dapat “membuat” Robot LTC ini :
  1. Mencetak PCB yang sudah didesain
  2. Memasang komponen pada PCB
  3. Membuat mekanik
  4. Tes Robot LTC
Sangat mudahkan, atau cara diatas terlalu singkat mungkin. OK, aka kami sedikit perjelas tahapannya. Yang perlu kita siapkan adalah :
1. PCB yang sudah didesain 
Pembuatan PCB memang sedikit susah, karena kaliah harus tau komponen apa yang diperguanakan, bagaimana bentuk rangkaiannya, mendesain layout-nya (tentu dengan software khusu juga), sampai pada akhirnya kalian harus mencetak layout dari PC/laptop kalian menjadi bentuk nyata pada sebuah PCB. Itu beberapa step pembuatan layout PCB LTC, agak susah memang, tapi itu akan menjadi tidak susah jika kalian sudah memiliki layout yang siap cetak.
Layout Body dan Sensor

Gambar di atas merukapakan layotu yang harus kalian cetak, ada dibeberapa tempat yang menyediakan jasa mencetak PCB sesuai dengan desain yang kita inginkan. Untuk di daerah Surabaya kalian bisa mencoba mencari di “Medokan Semampir blok H/10” atau mungkin di tempat-tempat lainnya yang kalian ketahui. Setelah PCB kalian jadi, jangan lupa untuk memberi lubang pada bagaian yang sudah diberi tanda (lubang-lubang pada ujung layout). Cara melubanginya juga tidak sulit kalian cukup menggunakan bor kecil yang dapat kalian beli di toko-toko komponen terdekat dengan harga yang tidak terlalu mahal.
Mini Drill

2. Memasang Komponen pada PCB
Setelah PCB dicetak dan diberilubang, kalian bisa langsung memasang komponen-komponen yang ada pada list. Kemudian pasang sesuai dengan layoutnya, seperti ini : 

Setelah dipasang sesuai dengan gambar di atas, kemudian solder komponen tersebut. Saat menyolder komponen jangan terlalu banyak menggunakan timah, gunkan timah secukupnya, jika timah terlalu banyak itu akan menjadi penghambat arus dan menjadi salah satu masalah ketika uji coba robot. JIka sudah terlanjur atau timah yang dipergunakan tidak sengaja kebanyakan, kalian bisa menghilangkan timah tersebut dengan menggunkan alat ini,

Alat ini dapat menghisap timah, caranya : Tekan tombol kuning pada bagian atas alat hisap timah sampai ke bawah. Kemudian panaskan timah yang ada pada pcb yang akan dihisap sampai meleleh. Setelah meleleh, dekatkan alat penghisap timah pada timah yang sudah meleleh tersebut, tekan tombol kuning pada bagian tengah alat. Maka timah akan terhisap ke dalam alat hisap timah.
Setelah semua komponen dipasang, cek kembali apakah semua komponen sudah terpasang dengan benar, dan pastikan tidak ada yang short. Short disini maksudnya, pastikan komponen tidak terhubung dengan komponen yang tidak seharusnya terhubung. Jadi pastikan komponen terhubung degan pasangan yang sudah di desain pada pcb.
3. Membuat Mekanik
Pembuatan mekanik tidak sesulit kedengarannya, kalian cukup membeli mainan mobil-mobilan anak kecil dan membongkarnya. Kenapa harus mobil-mobilan ? Karena yang akan kita cari adalah gear box yang terdapat dalam mainan tersebut. Tidak perlu mainnan yang mahal, kalian dapat membeli mainan seperti pada gambar di bawah dengan harga Rp 10.000-Rp 15.000, untuk daerah Surabaya kalian dapat membeli di sekitar daerah Mulyosari, di sana terdapat toko mainan yang banyak menjual mainan mobil-mobilan ini. Setelah membeli mainan ini, bongkar capnya dan ambil gear box-nya. Pada mainan gear boxnya terhubung dengan 2 roda, nah kalian cukup memotong gear box tersebut menjadi dua bagaian, sehingga kedua roda terpisah dan kalian mendapatkan 2 buah gear box untuk robot kalian.

        
Pada mainan tersebut terdapat sebuah motor, tips dari kami, kalian tidak perlu menggunakan motor tersebut lebih baik kalian membeli 2 buah motor baru yang memiliki tegangan yang sama, sehingga laju motor kalian nantinya akan sama. Dua buah motor tersebut kalian hubungkan dengan gear box yang telah kalian persiapkan.
Nah sekarang kalian sudah mempunyai PCB yang sudah dipasangi komponen,dan motor beserta gear box-nya. Tips pembuatan mekanik dari kami, kalian bisa menggabungkan atau menempelkan PCB tersebut dengan box atau kotak baterai yang kalian pergunakan, tapi pastikan PCB tersbut sudah berjalan dengan benar, jadi ketika kalian sudah menempelkan dengan kotak baterai, tidak perlu dibongkar lagi. Kemudian kotak baterai bagian bawah ditempelkan dengan kedua motor dan gearbox kalian. Nah untuk bagain sensor bisa dihubungkan dengan kotak baterai dan motor dengan menggunakan akrilik, tapi akrilik cukup mahal, jadi saran kami kalian bisa menggunakan bahan-bahan bekas kalian , seperti sisa PCB, triplek, dll. Setelah semua tersambung pastikan terdapat ruang di depan sensor untuk meletakan roda bebas. Roda bebas ini dapat kalian beli di toko komponen (di daerah gebang , toko XP robotic) atau toko-toko yang lain, atau jika kalian memiliki fresh c*re bekas, kalian dapat menggunakan bagian atasnya yang seperti roll on. Nah setelah jadi mungkin akan seperti ini
Tapi PCB atau rangkaian gambar di atas tidak seperti PCB yang kita buat, jadi mungkin akan sedikit berbeda, tapi secara garis besar kalian dapat membuat mekanik seperti ini.











NB: untuk menempel atau menyambungkan kalian dapat menggunakan lem tembak atau lem lilin, seperti ini :

4. Test Robot LTC
Ok, jika sudah semau step kalian jalankan, maka waktunya test drive. Jika kalian mengalami kesulitan sewaktu melakukan uji coba, silahkan datang ke UKM Robotika ITS, sebisa mungkin akan kami bantu. Selamat Mencoba.

Sumber : ITS
Jumat, 27 Desember 2013
Posted by Andi Kurniawan

Trik Registry Windows

Perubahan pada sistem registry akan berlaku apabila kita telah melakukan restart pada windows. Namun me-restart windows akan memakan waktu lama. Untuk menyiasatinya, bisa dengan melakukan Log Off saja sehingga waktu yang terbuang dapat dikurangi.

Menonaktifkan Klik Kanan Pada Desktop.

Klik kanan pada desktop dilakukan untuk mengatur icon dan mengatur tampilan pada desktop. Kita dapat menonaktifkan klik kanan pada desktop apabila kita tidak ingin merubah tampilan pada desktop.
Caranya :
  • Buka Registry START » RUN.
  • Ketik Regedit.
  • OK.
  • Buka HKEY_CURRENT_USER » Software » Microsoft » Windows » CurrentVersion » Policies » Explorer
  • Buat sebuah DWORD Value dan beri nama NoViewContextMenu.
  • Klik ganda pada NoViewContextMenu dan masukan angka 1 pada Value Data.
  • Restart atau Log Off komputer Anda.


Menyembunyikan Icon di Desktop.


Shortcut Icon pada desktop mempercepat kita saat membuka sebuah file atau aplikasi. Namun, jika sudah terlalu banyak icon dan membuat Anda pusing, Anda dapat menyembunyikan shortcut icon tersebut.
Caranya :
  • Buka Registry START » RUN.
  • Ketik Regedit.
  • OK.
  • Buka HKEY_CURRENT_USER » Software » Microsoft » Windows » CurrentVersion » Policies » Explorer
  • Buat sebuah DWORD Value dan beri nama NoDesktop.
  • Klik ganda pada NoDesktop dan masukan angka 1 pada Value Data.
  • Restart atau Log Off komputer Anda.

Mengganti AM dan PM menjadi Pagi dan Sore.

AM dan PM adalah setting defaultnya dari Windows, Anda dapat merubahnya menjadi Pagi dan Sore
Caranya :
  • Buka Registry START » RUN.
  • Ketik Regedit.
  • OK.
  • Buka HKEY_CURRENT_USER » Control Panel » International
  • Klik ganda pada s1159 dan rubah Value data AM menjadi Pagi.
  • Klik ganda pada s2359 dan rubah Value data PM menjadi Sore.
  • Restart atau Log Off komputer Anda.
Rabu, 18 Desember 2013
Posted by Andi Kurniawan

Simple Queue, Memisah Bandwidth Lokal dan Internasional

Pada artikel ini, kami mengasumsikan bahwa:
  1. Router Mikrotik melakukan Masquerading / src-nat untuk client. Client menggunakan IP privat.
  2. Gateway yang digunakan hanya satu, baik untuk trafik internasional maupun IIX.
  3. Anda bisa menggunakan web-proxy internal ataupun tanpa web-proxy. Jika Anda menggunakan web-proxy, maka ada beberapa tambahan rule yang perlu dilakukan. Perhatikan bagian NAT dan MANGLE pada contoh di bawah ini.
Jika ada parameter di atas yang berbeda dengan kondisi Anda di lapangan, maka konfigurasi yang ada di artikel ini harus Anda modifikasi sesuai dengan konfigurasi network Anda. Pengaturan Dasar

Berikut ini adalah diagram network dan asumsi IP Address yang akan digunakan dalam contoh ini.

Untuk mempermudah pemberian contoh, kami mengupdate nama masing-masing interface sesuai dengan tugasnya masing-masing.

[admin@MikroTik] > /interface prFlags: X - disabled, D - dynamic, R - running#    NAME            TYPE   RX-RATE  TX-RATE  MTU 0  R ether-public     ether  0        0       15001  R ether-local      ether  0        0       1500

Untuk klien, akan menggunakan blok IP 192.168.0.0/24, dan IP Address 192.168.0.1 difungsikan sebagai gateway dan dipasang pada router, interface ether-local. Klien dapat menggunakan IP Address 192.168.0-2 hingga 192.168.0.254 dengan subnet mask 255.255.255.0.

[admin@MikroTik] > /ip ad prFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic # ADDRESS         NETWORK     BROADCAST     INTERFACE0 202.0.0.1/24    202.0.0.0   202.0.0.255   ether-public   1 192.168.0.1/24  192.168.0.0 192.168.0.255 ether-local 

Jangan lupa melakukan konfigurasi DNS server pada router, dan mengaktifkan fitur "allow remote request".
Karena klien menggunakan IP private, maka kita harus melakukan fungsi src-nat seperti contoh berikut.

[admin@MikroTik] > /ip fi nat prFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0   chain=srcnat out-interface=ether-public      action=masquerade

Jika Anda menggunakan web-proxy transparan, Anda perlu menambahkan rule nat redirect, seperti terlihat pada contoh di bawah ini (rule tambahan yang tercetak tebal).

[admin@MikroTik] > /ip fi nat prFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic0  chain=srcnat out-interface=ether-public    action=masquerade1  chain=dstnat in-interface=ether-local protocol=tcp    dst-port=80 action=redirect to-ports=8080

Jangan lupa mengaktifkan fitur web-proxy, dan men-set port layanan web-proxynya, dan disesuaikan dengan port redirect pada contoh di atas.
CEK: Pastikan semua konfigurasi telah berfungsi baik. Lakukanlah ping (baik dari router maupun dari klien) ke luar network Anda secara bergantian.

Pengaturan IP Address List
Mulai Mikrotik RouterOS versi 2.9, dikenal dengan fitur yang disebut IP Address List. Fitur ini adalah pengelompokan IP Address tertentu dan setiap IP Address tersebut bisa kita namai. Kelompok ini bisa digunakan sebagai parameter dalam mangle, firewall filter, nat, ataupun queue.
Mikrotik Indonesia telah menyediakan daftar IP Address yang diadvertise di OpenIXP dan IIX, yang bisa didownload dengan bebas di URL: http://www.mikrotik.co.id/getfile.php?nf=nice.rsc
File nice.rsc ini dibuat secara otomatis di server Mikrotik Indonesia setiap jam, dan merupakan data yang telah dioptimalkan untuk menghilangkan duplikasi entri dan tumpang tindih subnet. Saat ini jumlah baris pada script tersebut berkisar 7000 baris.
Contoh isi file nice.rsc :

# Script created by: Valens Riyadi @ www.mikrotik.co.id# Generated at 26 April 2007 05:30:02 WIB ... 431 lines/ip firewall address-listadd list=nice address="1.2.3.4"rem [find list=nice]add list=nice address="125.162.0.0/16"add list=nice address="125.163.0.0/16"add list=nice address="152.118.0.0/16"add list=nice address="125.160.0.0/16"add list=nice address="125.161.0.0/16"add list=nice address="125.164.0.0/16"..dst...

Proses pengambilan file nice.rsc bisa dilakukan langsung dari terminal di RouterOS dengan perintah:

/tool fetch address=ixp.mikrotik.co.id src-path=/download/nice.rsc mode=http;

Kemudian, import-lah file tersebut.

[admin@MikroTik] > import nice.rscOpening script file nice.rscScript file loaded and executed successfully

Pastikan bahwa proses import telah berlangsung dengan sukses, dengan mengecek Address-List pada Menu IP - Firewall
Proses upload ini dapat juga dilakukan secara otomatis jika Anda memiliki pengetahuan scripting. Misalnya Anda membuat shell script pada Linux untuk melakukan download secara otomatis dan mengupload file secara otomatis setiap pk 06.00 pagi. Kemudian Anda tinggal membuat scheduler pada router untuk melakukan import file.
Jika Anda menggunakan RouterOS versi 3.x, proses update juga dapat dilakukan secara otomatis.
Perintah yang perlu dibuat adalah :

/system sched add comment=”update-nice” disabled=no interval=1d name=”update-nice-rsc” on-event=”:if ([:len [/file find name=nice.rsc]] > 0) do={/file remove nice.rsc }; /tool fetch address=ixp.mikrotik.co.id src-path=/download/nice.rsc mode=http;/import nice.rsc” start-date=jan/01/1970 start-time=06:00:00
Hati-hati! : Setelah copy paste, pastikan hasil copy paste sama persis. Proses copy paste kadang-kadang menghilangkan beberapa karakter tertentu.

Pengaturan Mangle
Langkah selanjutnya adalah membuat mangle. Kita perlu membuat 1 buah connection mark dan 2 buah packet mark, masing-masing untuk trafik internasional dan lokal.

[admin@MikroTik] > /ip firewall mangle prFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic0 chain=prerouting in-interface=ether-local   dst-address-list=nice   action=mark-connection new-connection-mark=conn-iix   passthrough=yes1 chain=prerouting connection-mark=conn-iix   action=mark-packet new-packet-mark=packet-iix   passthrough=no2 chain=prerouting action=mark-packet   new-packet-mark=packet-intl passthrough=no  

Untuk rule #0, pastikanlah bahwa Anda memilih interface yang mengarah ke client. Untuk chain, kita menggunakan prerouting, dan untuk kedua packet-mark, kita menggunakan passthrough=no.
Jika Anda menggunakan web-proxy internal dan melakukan redirecting trafic, maka Anda membuat 2 buah rule tambahan seperti contoh di bawah ini (rule tambahan yang tercetak tebal).

[admin@MikroTik] > /ip firewall mangle prFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic0 chain=prerouting in-interface=ether-local   dst-address-list=nice   action=mark-connection new-connection-mark=conn-iix   passthrough=yes1 chain=prerouting connection-mark=conn-iix   action=mark-packet new-packet-mark=packet-iix   passthrough=no2 chain=output connection-mark=conn-iix   action=mark-packet new-packet-mark=packet-iix   passthrough=no3 chain=prerouting action=mark-packet   new-packet-mark=packet-intl passthrough=no4 chain=output action=mark-packet   new-packet-mark=packet-intl passthrough=no


Pengaturan Simple Queue
Untuk setiap client, kita harus membuat 2 buah rule simple queue. Pada contoh berikut ini, kita akan melakukan limitasi untuk IP client 192.168.0.2/32, dan kita akan memberikan limitasi iix (up/down) sebesar 64k/256k, dan untuk internasional sebesar (up/down) 32k/128k.

[admin@MikroTik]> /queue simple prFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic0 name="client02-iix" target-addresses=192.168.0.2/32   dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none   packet-marks=packet-iix direction=both priority=8   queue=default-small/default-small limit-at=0/0   max-limit=64000/256000 total-queue=default-small 1 name="client02-intl" target-addresses=192.168.0.2/32   dst-address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none   packet-marks=packet-intl direction=both priority=8   queue=default-small/default-small limit-at=0/0   max-limit=32000/128000 total-queue=default-small
Posted by Andi Kurniawan

BGP-Peer, Memisahkan Routing dan Bandwidth Management

Dalam artikel ini, akan dibahas cara untuk melakukan BGP-Peer ke BGP Router Mikrotik Indonesia untuk melakukan pemisahan gateway untuk koneksi internet internasional dan OpenIXP (NICE). Setelah pemisahan koneksi ini dilakukan, selanjutnya akan dibuat queue untuk tiap klien, yang bisa membatasi penggunaan untuk bandwidth internasional dan OpenIXP (NICE).

 

Beberapa asumsi yang akan dipakai untuk kasus kali ini adalah :
  1. Router memiliki 3 buah interface, yang masing-masing terhubung ke gateway internasional, gateway OpenIXP (NICE), dan ke network klien.
  2. Untuk koneksi ke OpenIXP (NICE), router milik Anda harus memiliki IP publik.
  3. Untuk klien, akan menggunakan IP private, sehingga akan dilakukan NAT (network address translation)
  4. Mikrotik RouterOS Anda menggunakan versi 2.9.39 atau yang lebih baru, dan mengaktifkan paket routing-test

Jika Anda menghadapi kondisi yang tidak sesuai dengan parameter di atas, harus dilakukan penyesuaian.

PENGATURAN DASAR
Diagram network dan konfigurasi IP Address yang digunakan pada contoh ini adalah seperti gambar berikut ini.

Untuk mempermudah pemberian contoh, kami mengupdate nama masing-masing interface sesuai dengan tugasnya masing-masing.

[admin@MikroTik] > /in prFlags: X - disabled, D - dynamic, R - running #    NAME            TYPE   RX-RATE  TX-RATE  MTU  0  R ether1-intl     ether  0        0        1500 1  R ether2-iix      ether  0        0        1500 2  R ether3-client   ether  0        0        1500

Konfigurasi IP Address sesuai dengan contoh berikut ini. Sesuaikanlah dengan IP Address yang Anda gunakan. Dalam contoh ini, IP Address yang terhubung ke OpenIXP (NICE) menggunakan IP 202.65.113.130/29, terpasang pada interface ether2-iix dan gatewaynya adalah 202.65.113.129. Sedangkan untuk koneksi ke internasional menggunakan IP Address 69.1.1.2/30 pada interface ether1-intl, dengan gateway 69.1.1.1.
Untuk klien, akan menggunakan blok IP 192.168.1.0/24, dan IP Address 192.168.1.1 difungsikan sebagai gateway dan dipasang pada ether3-client. Klien dapat menggunakan IP Address 192.168.1-2 hingga 192.168.1.254 dengan subnet mask 255.255.255.0.

Jangan lupa melakukan konfigurasi DNS server pada router, dan mengaktifkan fitur "allow remote request".
Karena klien menggunakan IP private, maka kita harus melakukan fungsi src-nat untuk kedua jalur gateway.

[admin@MikroTik] > /ip fi nat prFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0   chain=srcnat out-interface=ether1-intl action=masquerade 1   chain=srcnat out-interface=ether2-iix action=masquerade

CEK: Pastikan semua konfigurasi telah berfungsi baik. Buatlah default route pada router secara bergantian ke IP gateway OpenIXP (NICE) dan internasional. Lakukanlah ping (baik dari router maupun dari klien) ke luar network Anda secara bergantian.

PENGATURAN BGP-PEER
Pertama-tama, pastikan bahwa Anda menggunakan gateway internasional Anda sebagai default route, dalam contoh ini adalah 69.1.1.1. Kemudian Anda perlu membuat sebuah static route ke mesin BGP Mikrotik Indonesia, yaitu IP 202.65.120.250.
Lalu periksalah apakah Anda bisa melakukan ping ke 202.65.120.250. Periksalah juga dengan traceroute dari router, apakah jalur pencapaian ke IP 202.65.120.250 telah melalui jalur koneksi yang diperuntukkan bagi trafik OpenIXP (NICE), dan bukan melalui jalur internasional.

Kemudian, Anda harus mendaftarkan IP Address Anda di website Mikrotik Indonesia untuk mengaktifkan layanan BGP-Peer ini. Aktivasi bisa dilakukan di halaman ini. IP Address yang bisa Anda daftarkan hanyalah IP Address yang bisa di-ping dari mesin kami, dan juga harus sudah diadvertise di OIXP. Aturan selengkapnya mengenai penggunaan layanan ini bisa dibaca di halaman ini. Setelah Anda mendaftarkan IP Address Anda, jika semua syarat sudah terpenuhi, Anda akan diinformasikan bahwa aktivasi layanan BGP-Peer Anda sudah sukses. Selanjutnya Anda bisa melihat status layanan BGP Anda di halaman ini.
BGP Router Mikrotik Indonesia akan menggunakan IP Address 202.65.120.250 dan AS Number 64888, dan Router Anda akan menjadi BGP Peer dengan menggunakan AS Number 64666.
Berikutnya adalah langkah-langkah yang harus Anda lakukan pada router Anda. Pertama-tama Anda harus membuat beberapa prefix-list untuk BGP ini. Untuk prefix yang akan Anda terima, untuk alasan keamanan dan hematnya agregasi routing, maka Anda perlu melakukan setting untuk menerima hanya prefix 8 hingga 24. Prefix 0 sampai 7, dan 25 sampai 32 akan Anda blok. Prefix ini kita berinama prefix-in. Untuk prefix-in yang accept, harap diperhatikan bahwa Anda perlu menentukan gateway untuk informasi routing ini, yaitu IP gateway OpenIXP (NICE) Anda. Dalam contoh ini adalah 202.65.113.129. Gantilah IP ini sesuai dengan gateway OpenIXP (NICE) Anda.
Sedangkan karena sifat BGP-Peer ini hanya Anda menerima informasi routing saja, di mana Anda tidak dapat melakukan advertisement, maka harus dilakukan blok untuk semua prefix yang dikirimkan, dan kita beri nama prefix-out.
Berikut ini adalah konfigurasi prefix list yang telah dibuat.

Tahap selanjutnya adalah konfigurasi BGP instance. Yang perlu di-set di sini hanyalah AS Number Anda, pada kasus ini kita menggunakan AS Number private, yaitu 64666.

Dan langkah terakhir pada konfigurasi BGP ini adalah konfigurasi peer. AS Number BGP Router Mikrotik Indonesia adalah 64888 dan IP Addressnya adalah 202.65.120.250. Karena kita sulit menentukan berapa hop jarak BGP Router Mikrotik Indonesia dengan Router Anda, maka kita melakukan konfigurasi TTL menjadi 255. Jangan lupa mengatur rule prefix-in dan prefix-out sesuai dengan prefix yang telah kita buat sebelumnya.

Setelah langkah ini, seharusnya BGP Router Mikrotik sudah dapat terkoneksi dengan Router Anda. Koneksi ini ditandai dengan status peer yang menjadi "established" dan akan dicantumkan pula jumlah informasi routing yang diterima. Anda juga bisa mengecek status peer ini dari sisi BGP Router Mikrotik Indonesia dengan melihat pada halaman ini.

Cek pula pada bagian IP Route, seharusnya sudah diterima ribuan informasi routing, dan pastikan bahwa gatewaynya sesuai dengan gateway OpenIXP (NICE) Anda, dan berada pada interface yang benar, dalam contoh ini adalah "ether2-iix".

Jika semua sudah berjalan, pastikan bahwa penggunaan 2 buah gateway ini sudah sukses dengan cara melakukan tracerute dari router ataupun dari laptop ke beberapa IP Address baik yang berada di internasional maupun yang berada di jaringan OpenIXP (NICE).

C:>tracert www.yahoo.comTracing route to www.yahoo-ht2.akadns.net [209.131.36.158]over a maximum of 30 hops: 1    



PENGATURAN BANDWIDTH MANAGEMENT

Setelah semua routing dan BGP Peer berjalan dengan baik, yang perlu kita lakukan sekarang adalah mengkonfigurasi bandwidth management. Untuk contoh ini kita akan menggunakan mangle dan queue tree.

Karena network klien menggunakan IP private, maka kita perlu melakukan connection tracking pada mangle. Pastikan bahwa Anda telah mengaktifkan connection tracking pada router Anda.



Untuk masing-masing trafik, lokal dan internasional, kita membuat sebuah rule mangle connection. Dari connection mark tersebut kemudian kita membuat packet-mark untuk masing-masing trafik. 


[admin@MikroTik] > /ip firewall mangle printFlags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0   chain=forward out-interface=ether1-intl      src-address=192.168.1.2 action=mark-connection      new-connection-mark=conn-intl     passthrough=yes 1   chain=forward out-interface=ether2-iix      src-address=192.168.1.2 action=mark-connection      new-connection-mark=conn-nice     passthrough=yes 2   chain=forward connection-mark=conn-intl      action=mark-packet      new-packet-mark=packet-intl passthrough=yes 3   chain=forward connection-mark=conn-nice      action=mark-packet new-packet-mark=packet-nice      passthrough=yes
Untuk setiap klien, Anda harus membuat rule seperti di atas, sesuai dengan IP Address yang digunakan oleh klien. Langkah berikutnya adalah membuat queue tree rule. Kita akan membutuhkan 4 buah rule, untuk membedakan upstream / downstream untuk koneksi internasional dan lokal. 
[admin@MikroTik] > queue tree printFlags: X - disabled, I - invalid 0   name="intl-down" parent=ether3-client      packet-mark=packet-intl limit-at=0      queue=default priority=8 max-limit=128000     burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 1   name="intl-up" parent=ether1-intl      packet-mark=packet-intl limit-at=0      queue=default priority=8 max-limit=32000     burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 2   name="nice-up" parent=ether2-iix      packet-mark=packet-nice limit-at=0      queue=default priority=8 max-limit=256000     burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s 3   name="nice-down" parent=ether3-client      packet-mark=packet-nice limit-at=0      queue=default priority=8 max-limit=1024000     burst-limit=0 burst-threshold=0 burst-time=0s
Besarnya limit-at / max-limit dan burst bisa Anda sesuaikan dengan layanan yang dibeli oleh klien. Sumber : MikroTIK Indonesia
Posted by Andi Kurniawan

Arti CON dalam Windows

CON adalah salah satu reserved words di windows yang tidak boleh dipakai. Sama halnya dengan NUL, COM1-COM9, LPT1-LPT9. Ini jg berlaku di Linux, dimana hardware resource direpresentasikan layaknya suatu file. Misalnya: /dev/tty, /dev/null dsb. Tapi kita tetap bisa membuat folder CON dengan cara:






- buka command prompt
- ketik "mkdir \\.\c:\con"
- akses direktori "dir \\.\c:\con"
- hapus direktori "rmdir \\.\c:\con"
Posted by Andi Kurniawan

Teknik Pembuatan Jalur PCB dengan Setrika

Bagi anda yang berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jurusan elektronika atau dari Perguruan Tinggi jurusan Teknik Elektro, atau juga para pehobi elektronika tentunya tidak mengalami kesulitan dengan pembuatan PCB. Ya PCB, singkatan dari Printed Circuit Boards sebuah papan berlapis tembaga dengan pola desain unik yang digunakan untuk merangkai komponen-komponen penyusun sistem elektronika. Tapi bagi anda yang awam dengan pembuatan PCB, tulisan ini mungkin akan bermanfaat dan membantu.

A. Proses Mencetak Desain PCB
Teknik pembuatan PCB yang akan dijelaskan dalam tulisan ini adalah teknik membuat PCB dengan cara menyetrika layout desain PCB pada suatu PCB polos. Teknik ini adalah cara pembuatan PCB yang paling sederhana. Mengapa menggunakan cara yang paling sederhana? Pertama, karena tujuan dari pembuatan PCB adalah memperoleh papan (board) untuk merakit komponen-komponen yang dibutuhkan dalam membuat suatu sistem elektronika. Hal yang terpenting disini adalah PCB yang kita buat adalah PCB yang sesuai dengan harapan kita. Artinya ketika komponen telah dipasang pada PCB, maka rangkaian elektronika yang kita rancang dapat bekerja sesuai dengan harapan kita. Kedua, dengan cara yang sederhana ini kita tidak mengeluarkan banyak biaya untuk membuat PCB. Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan PCB-nya:

Langkah 1: Mencetak desain pada kertas HVS 
Cetak (print) desain PCB yang telah kita gambar dengan bantuan komputer pada kertas biasa (kertas HVS). 


Gambar 1. Desain layout PCB

Langkah 2: Fotocopy desain PCB pada kertas glosy 

Perbanyaklah hasil cetakan desain PCB tersebut dengan cara mem-fotocopy-nya. Fotocopy dilakukan dengan menggunakan kertas yang biasa digunakan untuk mencetak foto atau sering dinamakan dengan kertas gloosy. Gunakan kertas gloosy yang paling ringan beratnya (tipis). Untuk mendapatkan hasil yang baik (tinta yang cukup tebal), pilihlah tempat fotocopy yang menggunakan mesin fotocopy Xerox.  
 
Gambar 2. Fotocopy (sumber)

Langkah 3: Siapkan PCB polos
Siapkan PCB polos yang akan kita gunakan dalam pembuatan PCB, yaitu pertama, potong PCB polos sesuai dengan ukuran yang kita kehendaki untuk membuat PCB. Kedua, usahakan PCB polos yang digunakan permukaan lapisan tembaganya dalam keadaan bersih. Apabila masih kotor, bersihkan dengan menggunakan amplas yang paling halus tingkat kekasarannya.

 
Gambar 3. PCB polos (sumber)

Langkah 4: Siapkan setrika listrik
Siapkan setrika listrik yang biasa digunakan untuk menghaluskan pakaian. Aturlah tingkat panas atau temperaturnya sesuai dengan kebutuhan, yaitu tidak terlalu panas dan tidak juga hanya hangat. Tingkat panas pada permukaan setrika akan mempengaruhi keberhasilan proses pelekatan desain PCB pada PCB polos dan ada kemungkinan juga proses ini mengalami kegagalan, sehingga kita harus sabar mengulangi langkah-langkah pembuatannya dari awal. Setelah dirasa cukup sesuai temperaturnya, selanjutnya tempelkan desain PCB yang melekat pada kertas glossy di atas permukaan PCB polos yang tadi telah dipersiapkan. Atur posisi kertas tersebut, pastikan posisinya tidak miring atau melebihi luasan permukaan PCB polos.

 
Gambar 4. Setrika (sumber)

Langkah 5: Proses penyetrikaan
Setelah itu, lakukan proses menyetrika kertas gloosy yang diletakkan diatas PCB polos tadi seperti halnya kita menyetrika pakaian kita. Pastikan merata proses penyetrikaan kita, terutama pada bagian-bagian tepi. Dalam penyetrikaan, jangan meletakkan setrika kita terlalu lama diatas PCB. Sesekali angkatlah supaya PCB tidak menerima panas yang terlalu tinggi. Jika terlalu panas, maka dapat menyebabkan lapisan tembaga pada PCB mengelupas (menggelembung) dan mungkin juga bahan PCB kita melengkung.

Langkah 6: Proses pendinginan
Jika proses penyetrikaan dirasa sudah merata (menggunakan perasaan), tunggulah sampai dingin. Jangan melepaskan kertas gloosy dari PCB polos ketika keadaanya masih panas, karena hal ini akan menyebabkan kegagalan perekatan tinta pada PCB polos.

Langkah 8: Proses pengelupasan kertas glosy
Siapkan nampan yang berukuran sesuai dengan ukuran PCB yang kita buat. Tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Isilah nampan tersebut dengan air dingin secukupnya. Selanjutnya, masukkan PCB yang tertempel padanya kertas glosy kedalam nampan berisi air dingin yang telah kita siapkan. Diamkan sejenak, kira-kira 10 sampai dengan 15 menit. Setelah itu, kemudian lakukan pengelupasan kertas glosy secara perlahan-lahan dengan menggunakan jari tangan. Dalam proses pengelupasan ini, ada kemungkinan kegagalan (tinta tidak melekat sempurna). Apabila tidak terlalu banyak jalur yang rusak, maka bagian-bagian yang rusak dapat ditutupi atau diperbaiki dengan menggunakan pena waterproof atau juga spidol permanen. Namun bila jalur yang rusak lebih dari 40%, maka mau tidak mau kita harus mengulang proses sablon tersebut dari awal.

Langkah 9:
Apabila proses-proses diatas berhasil dilakukan, selanjutnya proses yang harus dilakukan adalah melarutkan lapisan tembaga pada PCB polos yang tidak diperlukan dengan larutan ferriclorit (FeCl3).


B. Melarutkan Lapisan Tembaga
Langkah selanjutnya setelah melakukan proses pelekatan desain layout PCB diatas lapisan tembaga PCB polos adalah melarutkan lapisan tembaga yang tidak diperlukan, yaitu lapisan yang tidak tertutup oleh warna hitam (tinta hasil setrika), sehingga nantinya akan didapatkan jalur-jalur penghantar yang diperlukan untuk merangkai komponen elektronik. Langkah pelarutan lapisan tembaga tersebut adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Siapkan tempat pelarutan
Siapkan nampan yang berukuran sesuai dengan ukuran PCB yang kita buat. Tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil. Isilah nampan tersebut dengan air secukupnya. Air yang digunakan dalam pelarutan lapisan tembaga dapat menggunakan air biasa (tidak panas) atau juga air panas.

Langkah 2: Siapkan larutan ferriclorit (FeCl3)
Masukkan bubuk ferriclorit (FeCl3) kedalam air dalam nampan yang telah dipersiapkan. Aduk hingga bubuk ferriclorit rata tercampur (larut) dalam air.

Langkah 3: Proses pelarutan lapisan tembaga pada PCB
Masukan PCB polos yang telah disablon kedalam larutan ferriclorit. Sebagai tindakan kehati-hatian, sebelum dimasukan sebaiknya kita melakukan pemeriksaan ulang keadaan jalur-jalur PCB (hasil setrika), pastikan bahwa jalur yang akan kita buat sudah benar, tidak ada kesalahan. Setelah dimasukan, untuk mempercepat proses pelarutan lapisan tembaga, maka goyanglah nampan berisi larutan ferriclorit secara perlahan bersama-sama dengan papan PCB tersebut. Langkah ini dilakukan dilakukan selama kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit.

Langkah 4: Periksa jalur PCB
Apabila sudah mulai terlihat terbentuknya jalur-jalur tembaga pada PCB, maka angkatlah PCB yang kita buat. Periksa apakah masih ada lapisan tembaga yang tidak diperlukan yang belum terlarutkan. Jika masih, masukan kembali PCB tersebut dan goyanglah lagi nampan beberapa saat lagi sampai semua lapisan tembaga yang tidak dibutuhkan terlarut secara sempurna.

Langkah 5: Bersihkan tinta
Cuci PCB yang masih terdapat noda hitam dari tinta mesin fotocopy dengan menggunakan air. Untuk membersihkan tinta tersebut, gunakan minyak thiner ,bensin, solar, atau minyak sejenisnya. Apabila masih belum bersih sempurna, gunakan amplas halus untuk membantu supaya permukaan PCB benar-benar bersih. Hal ini supaya timah (tenol) mudah menempel ketika proses penyolderan komponen.

Langkah 6: Pelapisan permukaan tembaga PCB
Agar lapisan PCB yang telah jadi tidak mudah kotor atau terkorosi, maka lapisilah permukaan tembaganya dengan cairan pelapis PCB. Setelah dilapisi, jemur PCB hingga cairan lapisan tersebut kering sempurna. Sampai dengan proses ini, PCB buatan kita telah selesai dibuat dan siap digunakan (/fiq). 

sumber : google.com
Posted by Andi Kurniawan

Search

Soal Latihan SMK 2013

Facebook Sisa Terakhir

Popular Post

Counter Visitor

Followers

- Copyright © Sisa Terakhir -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -