Tampilkan postingan dengan label Robot. Tampilkan semua postingan

Analog Line Follower UNESA

Masih ngomongin tentang LFR dan tentunya bersifat analog. 'Korban' kali ini adalah line follower analog UNESA di websitenya --> http://battleboxrobotcontest.blogspot.com/2010/11/layout-pcb-minimum-system-robot-smasmk.html Iseng2 googling analog line follower robot,dan dah klak-klik next mpe page brapa-an, eh muncul website diatas. Penasaran,kemudian dicoba untuk dirangkai dan testing bagaimana hasilnya. Hmmm... hasilnya gmana yaa???

Nah berikut ini ef-tronics coba kembangkan dan buat Analog Line Follower. PCB yang sertaikan di website berupa file gambar beserta rangkaiannya.
Skema atas(komponen)
bawah(PCB etching)

Kebutuhan Komponen:

kebutuhan komponen MINIMUN SYSTEM robot analog
resistor 470 Ohm = 5 buah
resistor 220 = 1 buah
resistor 100 ohm = 1 buah
VR 10 K= 6 buah
XTAL 11.0592MHz = 1 buah
kapasitor 30pF = 2 buah
Elco 1uF = 1 buah
elco 0,1 uF=1 buah
LED= 5 buah
Soket motor DC = 2 buah
soket baterai = 1 buah
soket 6 pin = 1 buah
potensio 10 K = 1 buah
IC LM339 = 1 buah
IC 7805 = 1 buah
IC LM317=1 buah
IC L293 = 1 buah
IC 74LS00= 1 buah
saklar on off = 1 buah

Kebutuhan sensor garis analog
resistor 22k=4 buah
resostor 470k=4 buah
led super brigth =4 buah (merah / biru)
header 1x8= 1 buah
photo dioda = 4 buah


But, saya lihat it's oke.,dan hasilnya seperti ini sudah disatukan dengan mekanik yang saya buat dari Mobil-mobilan Tank.

Kamis, 02 Januari 2014
Posted by Andi Kurniawan

Membuat Robot Line Follower Part 3

Berikut ini adalah gambar PCB pengendali robot-1. Gambar 1 merupakan desain layout PCB pengendali, sedangkan gambar 2 adalah gambar tata letak komponen yang dapat digunakan sebagai panduan dalam menyusun komponen pengendali robot-1.



Gambar 1. Layout PCB pengendali robot-1 



Gambar 2. Tata letak komponen pengendali robot-1 



Gambar 3. Sistem elektronika pengendali robot-1 yang sudah jadi


Gambar 4. Sistem elektronika robot-1 lengkap yang sudah jadi

Gambar 3 adalah hasil pemasangan komponen yang telah selesai dibuat. Sedangkan gambar 4 adalah gambar papan rangkaian sensor dan pengendali robot-1 yang telah dirakit.
Sistem sebuah robot terdiri atas, sistem elektronika, sistem mekanik, dan sistem kecerdasan. Tulisan kali ini akan menyajikan cara merakit sistem elektronik & mekanik robot-1. Caranya cukup sederhana dan mudah. Mulai dengan pemasangan papan rangkaian sensor pendeteksi garis (gambar no. 1) pada bagian depan papan rangkaian pengendali (gambar no. 2) dengan menggunakan 2 buah spacer logam berukuran panjang 2 cm. Apabila langkah tersebut telah dilakukan, maka akan diperoleh hasil perakitan seperti gambar no. 3.

Selanjutnya, pasangkan 2 buah spacer berukuran panjang 1 cm pada bagian belakang papan rangkaian pengendali robot-1 (lihat gambar no. 3). Kemudian, buatlah 2 buah lubang berdiameter 3 mm pada badan utama kotak gear (gearbox). Lihat gambar no. 4! Pastikan pembuatan lubang tersebut simetri ditengah-tengah gearbox. Sesudah itu, letakkan kedua ujung bawah spacer (1 cm) pada lubang yang telah dibuat dan kuatkan dengan menggunakan mur yang tepat, 3 mm. Apabila telah selesai, maka akan diperoleh bentuk robot-1 (robot line follower) seperti tampak pada gambar no. 5.

Pada bagian ini akan penulis tunjukkan beberapa gambar yang memperlihatkan cara kerja robot-1 berdasarkan beberapa kemungkinan pembacaan sensor pada robot-1 terhadap garis pemandunya.
 
Gambar 1. Robot-1 berjalan lurus (kondisi ideal)
Gambar 1 menampilkan kondisi ideal pembacaan garis pandu oleh robot-1, yaitu kedua sensor utama berada disamping kanan atau kiri garis pandu sehingga menghasilkan gerak robot-1 lurus maju.

Gambar 2. Robot-1 belok/menyimpang ke kanan

Gambar 2(A) menunjukkan kondisi robot-1 bergerak menyimpang ke arah kanan sehingga sensor utama sebelah kiri berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi, maka robot-1 akan melakukan gerak koreksi ke arah kiri supaya posisinya kembali pada kondisi ideal, yaitu dengan cara roda kanan akan tetap berputar maju sedangkan roda kiri akan melambat atau berhenti.

Gambar 2(B) menunjukkan sensor utama sebelah kiri mengalami “gagal deteksi” garis pandu sehingga sensor cadangan sebelah kiri berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi maka aksi yang akan dilakukan oleh robot-1 adalah sama seperti ketika robot-1 berada pada posisi seperti gambar 2(A), yaitu melakukan koreksi posisi ke arah kiri supaya kembali pada kondisi idealnya. 


 
Gambar 3. Robot-1 belok/menyimpang ke kiri


Hampir sama dengan gambar 3(A), hanya saja arahnya berlawanan, yaitu gambar 3(A) menunjukkan bahwa robot-1 menyimpang ke arah kiri sehingga sensor utama sebelah kanan berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi, maka robot-1 akan melakukan gerak koreksi ke arah kanan supaya posisinya kembali pada kondisi ideal, yaitu dengan cara roda kiri akan tetap berputar maju sedangkan roda kanan akan melambat atau berhenti.

Gambar 3(B) menunjukkan sensor utama sebelah kanan mengalami “gagal deteksi” garis pandu sehingga sensor cadangan sebelah kanan berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi maka aksi yang akan dilakukan oleh robot-1 adalah sama seperti ketika robot-1 berada pada posisi seperti gambar 3(A), yaitu melakukan koreksi posisi ke arah kanan supaya kembali pada kondisi idealnya.

Kondisi gerak robot-1 untuk mempertahankan posisi idelanya (seperti penulis jelaskan diatas) akan terus terjadi secara berulang. Dalam hal ini sensor detektor garis pandu memiliki peran yang sangat penting.

Berikut ini adalah tabel bahan atau sering disebut dengan bill of material (BOM) yang diperlukan untuk membuat sistem elektronika robot-1.


Senin, 30 Desember 2013
Posted by Andi Kurniawan

Membuat Robot Line Follower Part 2

  https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1ZwBk6j01RbuFi_kg4MsXotoqri8rHKUQpfD_wUtTKZ0p4JMx-PdXE41NJG3g7N0P7I_mY-OCk3mzzWUp-UaEZoGngPFeV6EMsFbfOhqLesC_9_BpkVyABmsRjJ4zpMe-cy2OKU3ETgM/s1600/lfr1_ch-electronics.JPG


 
Aktuator robot-1 adalah berupa motor DC. Untuk keperluan pengendalian putaran motor DC tersebut, Kita membutuhkan driver motor. Dalam hal ini, driver motor DC yang akan kita gunakan adalah berupa IC L298. 

Gambar 1. Driver motor H-bridge dalam IC L298

Gambar 2 memperlihatkan konfigurasi kaki-kaki IC L298. Didalam IC L298 terdapat 2 buah rangkaian transistor H-bridge. IC ini memiliki 4 buah kaki input (input 1/2/3/4), 4 buah kaki output (Out1/2/3/4), 2 buah kaki aktivasi masing-masing rangkaian H-bridge (ENABLE_A dan ENABLE_B) dan selebihnya adalah kaki Vcc/Vss (tegangan kerja IC, ±5 volt), Vs (tegangan motor DC, ±12 volt), juga kaki GND. Gambar 1 merupakan skematik pengabelan (wiring) dalam penggunaan IC L298 sebagai driver 2 buah motor DC yang dapat berputar secara 2 arah, yaitu putaran CW dan putaran CCW. 


Gambar 2. Konfigurasi kaki IC driver motor L298

Arah putar motor DC penggerak roda robot-1 pada sisi kanan dan sisi kiri bergantung pada tegangan output IC L298, dimana kondisi output-nya bergantung pada kondisi kaki-kaki input-nya, yaitu kondisi sinyal tegangan pengendali IC L298 yang berasal dari output IC OpAmp LM324. 



Untuk memahami cara kerja IC L298 dalam memutar putaran rotor motor DC, silakan memperhatikan table 1 dan 2 diatas! Kedua tabel diatas memperlihatkan kondisi putaran motor kanan dan motor kiri berdasarkan kondisi dari sinyal tegangan input yang diterima oleh kaki-kaki input IC L298 dari OUT_OPAMP1 dan OUT_OPAMP2.

Gambar 1 menampilkan skematik elektronik power supply yang digunakan pada sistem elektronik robot-1. Pada rangkaian power supply ini memiliki dua buah tegangan keluaran, yaitu +12 volt dan +5 volt DC. Tegangan +12 volt digunakan sebagai pencatu tegangan motor DC yang dikendalikan oleh driver motor H-bridge dalam IC L298. 


Gambar 1. Power supply robot-1

Kemudian tegangan +5 volt digunakan sebagai pencatu tegangan untuk komponen-komponen lainnya yang bekerja dengan baik pada tegangan catu +5 volt, seperti IC LM324, resistor, LED, dan IC driver motor L298. 


Berikut ini adalah gambar PCB sensor robot-1. Gambar 1 merupakan desain layout PCB sensor, sedangkan gambar 2 adalah gambar tata letak komponen yang dapat digunakan sebagai panduan dalam menyusun komponen sensor pendeteksi garis untuk robot-1.




Gambar 1. Layout PCB sensor LFR robot-1 




Gambar 2. Tata letak komponen sensor robot-1




Gambar 3. Sistem elektronika sensor robot-1 yang sudah jadi

Gambar 3 adalah sistem elektronika sensor robot-1 yang sudah selesai dibuat. Pada gambar 3 tampak bahwa disekeliling sensor pendeteksi garis pandu robot-1 diberi busa (spons) berwarna hitam. Spons tersebut berfungsi sebagai pelindung sensor garis yang berupa gabungan antara komponen LED superbright dengan photodiode (sensor optik) dari pengaruh cahaya luar. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kepekaan sensor dalam mendeteksi garis pandu robot-1, sehingga sensor dapat bekerja sebagaimana mestinya.

 sumber: robotic-university
Posted by Andi Kurniawan

Membuat Robot Line Follower Part 1

Proyek Robot-1 adalah proyek membuat robot line follower (LFR) analog (tak terprogram) dengan 4 buah sensor, pengendali berupa IC penguat operasional (opAmp) seri LM324, dan menggunakan driver motor berupa IC L298. 


Gambar 1. Robot line follower analog (Robot-1)

Tahapan pembuatan robot-1 adalah pertama, memahami dan membuat sistem elektronika. Kedua, membuat desain layout PCB dan PCB. Ketiga, memasang komponen pada PCB dengan benar. Keempat, merakit sistem robot-1 (mekanik & elektronika). Kelima, memahami cara kerja robot-1. Keenam, melakukan uji coba robot-1. Gambar 1 merupakan gambar bentuk robot-1 yang akan kita buat bersama-sama.
Robot-1 yang merupakan robot line follower ini hanya membutuhkan 2 buah sensor utama, namun pada gambar 1 tampak bahwa ada 4 unit rangkaian sensor garis. Sensor tambahan dikanan dan dikiri sensor utama bertujuan sebagai sensor pengaman ketika pada satu kondisi tertentu sensor utama Robot-1 mengalami “gagal deteksi”. Apabila terjadi gagal deteksi garis pandu, maka keberadaan sensor cadangan ini dapat menghindarkan Robot-1 keluar dari jalur lintasannya. 


Gambar 1. Skematik sensor robot-1

Sensor cadangan ini dipasang disamping kanan/kiri masing-masing sensor utama. Dalam pengabelannya, kedua sensor cadangan dirangkai secara parallel terhadap sensor utamanya. Sehingga jalur hubungan papan PCB sensor dengan papan PCB pengendali Robot-1 tidak bertambah, namun tetap 4 jalur yaitu jalur Vcc (+5 volt), jalur GND, dan dua jalur sinyal sensor. Komponen pembuatan sensor pendeteksi garis pada robot-1 adalah berupa photodiode (PhD).
Robot-1 menggunakan komparator/Opamp sebagai pembanding sinyal masukan (aktual) dari sensor optik (detektor garis) dan sinyal referensi untuk menghasilkan sinyal keluaran yang langsung diumpankan kepada driver motor DC (H-bridge dalam IC L298). Hal ini berarti robot-1 memanfaatkan komparator sebagai pendeteksi sinyal masukan sensor dan sekaligus sebagai pembangkit sinyal kendali (keluaran) putaran motor DC yang merupakan piranti penggerak/aktuator robot-1. Dengan begitu dapat dikatakan bahwa piranti cerdas dari robot-1 adalah komparator (OpAmp).

Gambar 1. Skematik elektronik pengendali robot-1

Dalam pembuatan robot-1, kita hanya membutuhkan dua buah sensor. Sebuah sensor diletakkan pada sisi kanan garis pandu dan sebuah sensor diletakkan pada sisi kiri garis pandu. Sebuah sensor akan menghasilkan sinyal masukan untuk dua buah OpAmp IC1A dan IC1B (IC LM324). Sinyal masukan tersebut dilewatkan pada kanal yang berbeda untuk masing-masing OpAmp, yaitu pada OpAmp IC1A sinyal masukan dilewatkan pada kanal noninverting (+) sedangkan pada OpAmp IC1B sinyal masukan dilewatkan pada kanal inverting (-). Hal ini juga diberlakukan pada sinyal tegangan referensi. Sinyal tegangan referensi +5 volt diatur menggunakan potensiometer R1 (50KΩ) dengan sinyal keluaran potensiometer dimasukkan pada dua kanal OpAmp secara berlawanan. Pada IC1A tegangan referensi dilewatkan pada kanal inverting (-) sedang pada IC1B tegangan referensi dilewatkan pada kanal noninverting (+). Oleh sebab kita menggunakan dua buah OpAmp maka jumlah jalur keluarannya pun juga dua buah, yaitu jalur keluaran OUTPUT_OPAMP1 dan jalur keluaran OUTPUT_OPAMP2. Lihat gambar 2!


Gambar 2. Komparator sensor & pengendali robot-1
Nilai/logika sinyal keluaran OpAmp IC1A dan IC1B akan selalu berbeda. Jika keluaran OpAmp IC1A bernilai high (1) maka OpAmp IC1B akan bernilai low, demikian sebaliknya. Hal ini terjadi karena sinyal masukan yang dihasilkan sensor dan sinyal tengan referensi dilewatkan pada kanal yang berbeda. Perbedaan sinyal keluaran OpAmp (antara jalur OUTPUT_OPAMP1 dengan jalur OUTPUT_OPAMP2) inilah yang akan menjadikan driver motor H-bridge dalam IC L298 dapat mengendalikan putaran motor DC secara dua arah, yaitu searah jarum jam (CW) atau berlawanan arah jarum jam (CCW).
 sumber: robotic-university
Posted by Andi Kurniawan

Line Follower Analog


Mungkin ada dari teman-teman yang sudah baca Tutorial Pembuata Robot LTC , yang sudah diposting sebelumnya, atau ada juga yang cuma liat sekilas dan sudah beranggapan “susah buat robot LTC ini”.  Nah kami dari UKM Robotika ITS akan mencoba merubah mindset teman-teman dengan memberi tahu point-point penting dalam pembuatan LTC ini. Sebenarnya membuat LTC tidaklah susah, tetapi memahaminya mungkin yang susah. Tapi tidak ada salahnya kita membuatnya terlebih dahulu baru kemudian kita perlahan-lahan memahaminya. Nah apa yang perlu kalian persiapkan agar dapat “membuat” Robot LTC ini :
  1. Mencetak PCB yang sudah didesain
  2. Memasang komponen pada PCB
  3. Membuat mekanik
  4. Tes Robot LTC
Sangat mudahkan, atau cara diatas terlalu singkat mungkin. OK, aka kami sedikit perjelas tahapannya. Yang perlu kita siapkan adalah :
1. PCB yang sudah didesain 
Pembuatan PCB memang sedikit susah, karena kaliah harus tau komponen apa yang diperguanakan, bagaimana bentuk rangkaiannya, mendesain layout-nya (tentu dengan software khusu juga), sampai pada akhirnya kalian harus mencetak layout dari PC/laptop kalian menjadi bentuk nyata pada sebuah PCB. Itu beberapa step pembuatan layout PCB LTC, agak susah memang, tapi itu akan menjadi tidak susah jika kalian sudah memiliki layout yang siap cetak.
Layout Body dan Sensor

Gambar di atas merukapakan layotu yang harus kalian cetak, ada dibeberapa tempat yang menyediakan jasa mencetak PCB sesuai dengan desain yang kita inginkan. Untuk di daerah Surabaya kalian bisa mencoba mencari di “Medokan Semampir blok H/10” atau mungkin di tempat-tempat lainnya yang kalian ketahui. Setelah PCB kalian jadi, jangan lupa untuk memberi lubang pada bagaian yang sudah diberi tanda (lubang-lubang pada ujung layout). Cara melubanginya juga tidak sulit kalian cukup menggunakan bor kecil yang dapat kalian beli di toko-toko komponen terdekat dengan harga yang tidak terlalu mahal.
Mini Drill

2. Memasang Komponen pada PCB
Setelah PCB dicetak dan diberilubang, kalian bisa langsung memasang komponen-komponen yang ada pada list. Kemudian pasang sesuai dengan layoutnya, seperti ini : 

Setelah dipasang sesuai dengan gambar di atas, kemudian solder komponen tersebut. Saat menyolder komponen jangan terlalu banyak menggunakan timah, gunkan timah secukupnya, jika timah terlalu banyak itu akan menjadi penghambat arus dan menjadi salah satu masalah ketika uji coba robot. JIka sudah terlanjur atau timah yang dipergunakan tidak sengaja kebanyakan, kalian bisa menghilangkan timah tersebut dengan menggunkan alat ini,

Alat ini dapat menghisap timah, caranya : Tekan tombol kuning pada bagian atas alat hisap timah sampai ke bawah. Kemudian panaskan timah yang ada pada pcb yang akan dihisap sampai meleleh. Setelah meleleh, dekatkan alat penghisap timah pada timah yang sudah meleleh tersebut, tekan tombol kuning pada bagian tengah alat. Maka timah akan terhisap ke dalam alat hisap timah.
Setelah semua komponen dipasang, cek kembali apakah semua komponen sudah terpasang dengan benar, dan pastikan tidak ada yang short. Short disini maksudnya, pastikan komponen tidak terhubung dengan komponen yang tidak seharusnya terhubung. Jadi pastikan komponen terhubung degan pasangan yang sudah di desain pada pcb.
3. Membuat Mekanik
Pembuatan mekanik tidak sesulit kedengarannya, kalian cukup membeli mainan mobil-mobilan anak kecil dan membongkarnya. Kenapa harus mobil-mobilan ? Karena yang akan kita cari adalah gear box yang terdapat dalam mainan tersebut. Tidak perlu mainnan yang mahal, kalian dapat membeli mainan seperti pada gambar di bawah dengan harga Rp 10.000-Rp 15.000, untuk daerah Surabaya kalian dapat membeli di sekitar daerah Mulyosari, di sana terdapat toko mainan yang banyak menjual mainan mobil-mobilan ini. Setelah membeli mainan ini, bongkar capnya dan ambil gear box-nya. Pada mainan gear boxnya terhubung dengan 2 roda, nah kalian cukup memotong gear box tersebut menjadi dua bagaian, sehingga kedua roda terpisah dan kalian mendapatkan 2 buah gear box untuk robot kalian.

        
Pada mainan tersebut terdapat sebuah motor, tips dari kami, kalian tidak perlu menggunakan motor tersebut lebih baik kalian membeli 2 buah motor baru yang memiliki tegangan yang sama, sehingga laju motor kalian nantinya akan sama. Dua buah motor tersebut kalian hubungkan dengan gear box yang telah kalian persiapkan.
Nah sekarang kalian sudah mempunyai PCB yang sudah dipasangi komponen,dan motor beserta gear box-nya. Tips pembuatan mekanik dari kami, kalian bisa menggabungkan atau menempelkan PCB tersebut dengan box atau kotak baterai yang kalian pergunakan, tapi pastikan PCB tersbut sudah berjalan dengan benar, jadi ketika kalian sudah menempelkan dengan kotak baterai, tidak perlu dibongkar lagi. Kemudian kotak baterai bagian bawah ditempelkan dengan kedua motor dan gearbox kalian. Nah untuk bagain sensor bisa dihubungkan dengan kotak baterai dan motor dengan menggunakan akrilik, tapi akrilik cukup mahal, jadi saran kami kalian bisa menggunakan bahan-bahan bekas kalian , seperti sisa PCB, triplek, dll. Setelah semua tersambung pastikan terdapat ruang di depan sensor untuk meletakan roda bebas. Roda bebas ini dapat kalian beli di toko komponen (di daerah gebang , toko XP robotic) atau toko-toko yang lain, atau jika kalian memiliki fresh c*re bekas, kalian dapat menggunakan bagian atasnya yang seperti roll on. Nah setelah jadi mungkin akan seperti ini
Tapi PCB atau rangkaian gambar di atas tidak seperti PCB yang kita buat, jadi mungkin akan sedikit berbeda, tapi secara garis besar kalian dapat membuat mekanik seperti ini.











NB: untuk menempel atau menyambungkan kalian dapat menggunakan lem tembak atau lem lilin, seperti ini :

4. Test Robot LTC
Ok, jika sudah semau step kalian jalankan, maka waktunya test drive. Jika kalian mengalami kesulitan sewaktu melakukan uji coba, silahkan datang ke UKM Robotika ITS, sebisa mungkin akan kami bantu. Selamat Mencoba.

Sumber : ITS
Jumat, 27 Desember 2013
Posted by Andi Kurniawan

Search

Soal Latihan SMK 2013

Facebook Sisa Terakhir

Popular Post

Counter Visitor

Followers

- Copyright © Sisa Terakhir -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -