Tampilkan postingan dengan label Robot. Tampilkan semua postingan
Analog Line Follower UNESA
Masih ngomongin tentang LFR dan tentunya bersifat analog. 'Korban' kali
ini adalah line follower analog UNESA di websitenya --> http://battleboxrobotcontest.blogspot.com/2010/11/layout-pcb-minimum-system-robot-smasmk.html
Iseng2 googling analog line follower robot,dan dah klak-klik next mpe
page brapa-an, eh muncul website diatas. Penasaran,kemudian dicoba untuk
dirangkai dan testing bagaimana hasilnya. Hmmm... hasilnya gmana yaa???
Nah berikut ini ef-tronics coba kembangkan dan buat Analog Line Follower. PCB yang sertaikan di website berupa file gambar beserta rangkaiannya.
But, saya lihat it's oke.,dan hasilnya seperti ini sudah disatukan dengan mekanik yang saya buat dari Mobil-mobilan Tank.
Nah berikut ini ef-tronics coba kembangkan dan buat Analog Line Follower. PCB yang sertaikan di website berupa file gambar beserta rangkaiannya.
![]() |
Skema atas(komponen) |
![]() |
bawah(PCB etching) |
Kebutuhan Komponen:
kebutuhan komponen MINIMUN SYSTEM robot analog
resistor 470 Ohm = 5 buah
resistor 220 = 1 buah
resistor 100 ohm = 1 buah
VR 10 K= 6 buah
XTAL 11.0592MHz = 1 buah
kapasitor 30pF = 2 buah
Elco 1uF = 1 buah
elco 0,1 uF=1 buah
LED= 5 buah
Soket motor DC = 2 buah
soket baterai = 1 buah
soket 6 pin = 1 buah
potensio 10 K = 1 buah
IC LM339 = 1 buah
IC 7805 = 1 buah
IC LM317=1 buah
IC L293 = 1 buah
IC 74LS00= 1 buah
saklar on off = 1 buah
Kebutuhan sensor garis analog
resistor 22k=4 buah
resostor 470k=4 buah
led super brigth =4 buah (merah / biru)
header 1x8= 1 buah
photo dioda = 4 buah
resistor 470 Ohm = 5 buah
resistor 220 = 1 buah
resistor 100 ohm = 1 buah
VR 10 K= 6 buah
XTAL 11.0592MHz = 1 buah
kapasitor 30pF = 2 buah
Elco 1uF = 1 buah
elco 0,1 uF=1 buah
LED= 5 buah
Soket motor DC = 2 buah
soket baterai = 1 buah
soket 6 pin = 1 buah
potensio 10 K = 1 buah
IC LM339 = 1 buah
IC 7805 = 1 buah
IC LM317=1 buah
IC L293 = 1 buah
IC 74LS00= 1 buah
saklar on off = 1 buah
Kebutuhan sensor garis analog
resistor 22k=4 buah
resostor 470k=4 buah
led super brigth =4 buah (merah / biru)
header 1x8= 1 buah
photo dioda = 4 buah
But, saya lihat it's oke.,dan hasilnya seperti ini sudah disatukan dengan mekanik yang saya buat dari Mobil-mobilan Tank.
Membuat Robot Line Follower Part 3
Berikut ini adalah gambar PCB pengendali robot-1. Gambar 1 merupakan desain layout
PCB pengendali, sedangkan gambar 2 adalah gambar tata letak komponen
yang dapat digunakan sebagai panduan dalam menyusun komponen pengendali
robot-1.
.png)
Gambar 2. Tata letak komponen pengendali robot-1

Gambar 3. Sistem elektronika pengendali robot-1 yang sudah jadi
Gambar 3 adalah hasil pemasangan komponen yang telah selesai dibuat. Sedangkan gambar 4 adalah gambar papan rangkaian sensor dan pengendali robot-1 yang telah dirakit.Sistem sebuah robot terdiri atas, sistem elektronika, sistem mekanik, dan sistem kecerdasan. Tulisan kali ini akan menyajikan cara merakit sistem elektronik & mekanik robot-1. Caranya cukup sederhana dan mudah. Mulai dengan pemasangan papan rangkaian sensor pendeteksi garis (gambar no. 1) pada bagian depan papan rangkaian pengendali (gambar no. 2) dengan menggunakan 2 buah spacer logam berukuran panjang 2 cm. Apabila langkah tersebut telah dilakukan, maka akan diperoleh hasil perakitan seperti gambar no. 3.
Selanjutnya, pasangkan 2 buah spacer berukuran panjang 1 cm pada bagian belakang papan rangkaian pengendali robot-1 (lihat gambar no. 3). Kemudian, buatlah 2 buah lubang berdiameter 3 mm pada badan utama kotak gear (gearbox). Lihat gambar no. 4! Pastikan pembuatan lubang tersebut simetri ditengah-tengah gearbox. Sesudah itu, letakkan kedua ujung bawah spacer (1 cm) pada lubang yang telah dibuat dan kuatkan dengan menggunakan mur yang tepat, 3 mm. Apabila telah selesai, maka akan diperoleh bentuk robot-1 (robot line follower) seperti tampak pada gambar no. 5.
Gambar 1 menampilkan kondisi ideal pembacaan garis pandu oleh robot-1, yaitu kedua sensor utama berada disamping kanan atau kiri garis pandu sehingga menghasilkan gerak robot-1 lurus maju.
Gambar 2(A) menunjukkan kondisi robot-1 bergerak menyimpang ke arah kanan sehingga sensor utama sebelah kiri berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi, maka robot-1 akan melakukan gerak koreksi ke arah kiri supaya posisinya kembali pada kondisi ideal, yaitu dengan cara roda kanan akan tetap berputar maju sedangkan roda kiri akan melambat atau berhenti.
Gambar 2(B) menunjukkan sensor utama sebelah kiri mengalami “gagal deteksi” garis pandu sehingga sensor cadangan sebelah kiri berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi maka aksi yang akan dilakukan oleh robot-1 adalah sama seperti ketika robot-1 berada pada posisi seperti gambar 2(A), yaitu melakukan koreksi posisi ke arah kiri supaya kembali pada kondisi idealnya.
Hampir sama dengan gambar 3(A), hanya saja arahnya berlawanan, yaitu gambar 3(A) menunjukkan bahwa robot-1 menyimpang ke arah kiri sehingga sensor utama sebelah kanan berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi, maka robot-1 akan melakukan gerak koreksi ke arah kanan supaya posisinya kembali pada kondisi ideal, yaitu dengan cara roda kiri akan tetap berputar maju sedangkan roda kanan akan melambat atau berhenti.
Gambar 3(B) menunjukkan sensor utama sebelah kanan mengalami “gagal deteksi” garis pandu sehingga sensor cadangan sebelah kanan berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi maka aksi yang akan dilakukan oleh robot-1 adalah sama seperti ketika robot-1 berada pada posisi seperti gambar 3(A), yaitu melakukan koreksi posisi ke arah kanan supaya kembali pada kondisi idealnya.
Kondisi gerak robot-1 untuk mempertahankan posisi idelanya (seperti penulis jelaskan diatas) akan terus terjadi secara berulang. Dalam hal ini sensor detektor garis pandu memiliki peran yang sangat penting.
Berikut ini adalah tabel bahan atau sering disebut dengan bill of material (BOM) yang diperlukan untuk membuat sistem elektronika robot-1.

.png)
Gambar 2. Tata letak komponen pengendali robot-1
Gambar 3. Sistem elektronika pengendali robot-1 yang sudah jadi
Gambar 4. Sistem elektronika robot-1 lengkap yang sudah jadi
Gambar 3 adalah hasil pemasangan komponen yang telah selesai dibuat. Sedangkan gambar 4 adalah gambar papan rangkaian sensor dan pengendali robot-1 yang telah dirakit.Sistem sebuah robot terdiri atas, sistem elektronika, sistem mekanik, dan sistem kecerdasan. Tulisan kali ini akan menyajikan cara merakit sistem elektronik & mekanik robot-1. Caranya cukup sederhana dan mudah. Mulai dengan pemasangan papan rangkaian sensor pendeteksi garis (gambar no. 1) pada bagian depan papan rangkaian pengendali (gambar no. 2) dengan menggunakan 2 buah spacer logam berukuran panjang 2 cm. Apabila langkah tersebut telah dilakukan, maka akan diperoleh hasil perakitan seperti gambar no. 3.
Selanjutnya, pasangkan 2 buah spacer berukuran panjang 1 cm pada bagian belakang papan rangkaian pengendali robot-1 (lihat gambar no. 3). Kemudian, buatlah 2 buah lubang berdiameter 3 mm pada badan utama kotak gear (gearbox). Lihat gambar no. 4! Pastikan pembuatan lubang tersebut simetri ditengah-tengah gearbox. Sesudah itu, letakkan kedua ujung bawah spacer (1 cm) pada lubang yang telah dibuat dan kuatkan dengan menggunakan mur yang tepat, 3 mm. Apabila telah selesai, maka akan diperoleh bentuk robot-1 (robot line follower) seperti tampak pada gambar no. 5.
Pada bagian ini akan penulis tunjukkan beberapa gambar yang memperlihatkan cara kerja robot-1 berdasarkan beberapa kemungkinan pembacaan sensor pada robot-1 terhadap garis pemandunya.
Gambar 1. Robot-1 berjalan lurus (kondisi ideal)
Gambar 2. Robot-1 belok/menyimpang ke kanan
Gambar 2(A) menunjukkan kondisi robot-1 bergerak menyimpang ke arah kanan sehingga sensor utama sebelah kiri berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi, maka robot-1 akan melakukan gerak koreksi ke arah kiri supaya posisinya kembali pada kondisi ideal, yaitu dengan cara roda kanan akan tetap berputar maju sedangkan roda kiri akan melambat atau berhenti.
Gambar 2(B) menunjukkan sensor utama sebelah kiri mengalami “gagal deteksi” garis pandu sehingga sensor cadangan sebelah kiri berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi maka aksi yang akan dilakukan oleh robot-1 adalah sama seperti ketika robot-1 berada pada posisi seperti gambar 2(A), yaitu melakukan koreksi posisi ke arah kiri supaya kembali pada kondisi idealnya.
Hampir sama dengan gambar 3(A), hanya saja arahnya berlawanan, yaitu gambar 3(A) menunjukkan bahwa robot-1 menyimpang ke arah kiri sehingga sensor utama sebelah kanan berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi, maka robot-1 akan melakukan gerak koreksi ke arah kanan supaya posisinya kembali pada kondisi ideal, yaitu dengan cara roda kiri akan tetap berputar maju sedangkan roda kanan akan melambat atau berhenti.
Gambar 3(B) menunjukkan sensor utama sebelah kanan mengalami “gagal deteksi” garis pandu sehingga sensor cadangan sebelah kanan berada diatas garis pandu. Apabila kondisi ini terjadi maka aksi yang akan dilakukan oleh robot-1 adalah sama seperti ketika robot-1 berada pada posisi seperti gambar 3(A), yaitu melakukan koreksi posisi ke arah kanan supaya kembali pada kondisi idealnya.
Kondisi gerak robot-1 untuk mempertahankan posisi idelanya (seperti penulis jelaskan diatas) akan terus terjadi secara berulang. Dalam hal ini sensor detektor garis pandu memiliki peran yang sangat penting.
Berikut ini adalah tabel bahan atau sering disebut dengan bill of material (BOM) yang diperlukan untuk membuat sistem elektronika robot-1.

Membuat Robot Line Follower Part 2
Aktuator
robot-1 adalah berupa motor DC. Untuk keperluan pengendalian putaran
motor DC tersebut, Kita membutuhkan driver motor. Dalam hal ini, driver
motor DC yang akan kita gunakan adalah berupa IC L298.
Gambar 1. Driver motor H-bridge dalam IC L298
Gambar 2 memperlihatkan konfigurasi kaki-kaki IC L298. Didalam IC L298 terdapat 2 buah rangkaian transistor H-bridge. IC ini memiliki 4 buah kaki input (input 1/2/3/4), 4 buah kaki output (Out1/2/3/4), 2 buah kaki aktivasi masing-masing rangkaian H-bridge (ENABLE_A dan ENABLE_B) dan selebihnya adalah kaki Vcc/Vss (tegangan kerja IC, ±5 volt), Vs (tegangan motor DC, ±12 volt), juga kaki GND. Gambar 1 merupakan skematik pengabelan (wiring) dalam penggunaan IC L298 sebagai driver 2 buah motor DC yang dapat berputar secara 2 arah, yaitu putaran CW dan putaran CCW.
Gambar 2. Konfigurasi kaki IC driver motor L298
Arah putar motor DC penggerak roda robot-1 pada sisi kanan dan sisi kiri bergantung pada tegangan output IC L298, dimana kondisi output-nya bergantung pada kondisi kaki-kaki input-nya, yaitu kondisi sinyal tegangan pengendali IC L298 yang berasal dari output IC OpAmp LM324.
Untuk memahami cara kerja IC L298 dalam memutar putaran rotor motor DC, silakan memperhatikan table 1 dan 2 diatas! Kedua tabel diatas memperlihatkan kondisi putaran motor kanan dan motor kiri berdasarkan kondisi dari sinyal tegangan input yang diterima oleh kaki-kaki input IC L298 dari OUT_OPAMP1 dan OUT_OPAMP2.
Gambar 1
menampilkan skematik elektronik power supply yang digunakan pada sistem
elektronik robot-1. Pada rangkaian power supply ini memiliki dua buah
tegangan keluaran, yaitu +12 volt dan +5 volt DC. Tegangan +12 volt digunakan sebagai pencatu tegangan motor DC yang dikendalikan oleh driver motor H-bridge dalam IC L298.
Gambar 1. Power supply robot-1
Kemudian tegangan +5 volt digunakan sebagai pencatu tegangan untuk komponen-komponen lainnya yang bekerja dengan baik pada tegangan catu +5 volt, seperti IC LM324, resistor, LED, dan IC driver motor L298.
Berikut ini adalah gambar PCB sensor
robot-1. Gambar 1 merupakan desain layout PCB sensor, sedangkan gambar 2
adalah gambar tata letak komponen yang dapat digunakan sebagai panduan
dalam menyusun komponen sensor pendeteksi garis untuk robot-1.

Gambar 1. Layout PCB sensor LFR robot-1

Gambar 2. Tata letak komponen sensor robot-1

Gambar 3. Sistem elektronika sensor robot-1 yang sudah jadi
Gambar 3 adalah sistem elektronika sensor robot-1 yang sudah selesai dibuat. Pada gambar 3 tampak bahwa disekeliling sensor pendeteksi garis pandu robot-1 diberi busa (spons) berwarna hitam. Spons tersebut berfungsi sebagai pelindung sensor garis yang berupa gabungan antara komponen LED superbright dengan photodiode (sensor optik) dari pengaruh cahaya luar. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kepekaan sensor dalam mendeteksi garis pandu robot-1, sehingga sensor dapat bekerja sebagaimana mestinya.

Gambar 1. Layout PCB sensor LFR robot-1

Gambar 2. Tata letak komponen sensor robot-1
Gambar 3. Sistem elektronika sensor robot-1 yang sudah jadi
Gambar 3 adalah sistem elektronika sensor robot-1 yang sudah selesai dibuat. Pada gambar 3 tampak bahwa disekeliling sensor pendeteksi garis pandu robot-1 diberi busa (spons) berwarna hitam. Spons tersebut berfungsi sebagai pelindung sensor garis yang berupa gabungan antara komponen LED superbright dengan photodiode (sensor optik) dari pengaruh cahaya luar. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kepekaan sensor dalam mendeteksi garis pandu robot-1, sehingga sensor dapat bekerja sebagaimana mestinya.
sumber: robotic-university
Membuat Robot Line Follower Part 1
Proyek Robot-1 adalah proyek membuat robot line follower
(LFR) analog (tak terprogram) dengan 4 buah sensor, pengendali berupa
IC penguat operasional (opAmp) seri LM324, dan menggunakan driver motor berupa IC L298.
Gambar 1. Robot line follower analog (Robot-1)
Tahapan pembuatan robot-1 adalah pertama, memahami dan membuat sistem elektronika. Kedua, membuat desain layout
PCB dan PCB. Ketiga, memasang komponen pada PCB dengan benar. Keempat,
merakit sistem robot-1 (mekanik & elektronika). Kelima, memahami
cara kerja robot-1. Keenam, melakukan uji coba robot-1. Gambar 1
merupakan gambar bentuk robot-1 yang akan kita buat bersama-sama.
Robot-1 yang
merupakan robot line follower ini hanya membutuhkan 2 buah sensor utama,
namun pada gambar 1 tampak bahwa ada 4 unit rangkaian sensor garis.
Sensor tambahan dikanan dan dikiri sensor utama bertujuan sebagai sensor
pengaman ketika pada satu kondisi tertentu sensor utama Robot-1
mengalami “gagal deteksi”. Apabila terjadi gagal deteksi garis pandu,
maka keberadaan sensor cadangan ini dapat menghindarkan Robot-1 keluar
dari jalur lintasannya.
Gambar 1. Skematik sensor robot-1
Sensor cadangan ini
dipasang disamping kanan/kiri masing-masing sensor utama. Dalam
pengabelannya, kedua sensor cadangan dirangkai secara parallel terhadap
sensor utamanya. Sehingga jalur hubungan papan PCB sensor dengan papan
PCB pengendali Robot-1 tidak bertambah, namun tetap 4 jalur yaitu jalur
Vcc (+5 volt), jalur GND, dan dua jalur sinyal sensor. Komponen
pembuatan sensor pendeteksi garis pada robot-1 adalah berupa photodiode
(PhD).
Robot-1 menggunakan komparator/Opamp
sebagai pembanding sinyal masukan (aktual) dari sensor optik (detektor
garis) dan sinyal referensi untuk menghasilkan sinyal keluaran yang
langsung diumpankan kepada driver motor
DC (H-bridge dalam IC L298). Hal ini berarti robot-1 memanfaatkan
komparator sebagai pendeteksi sinyal masukan sensor dan sekaligus
sebagai pembangkit sinyal kendali (keluaran) putaran motor DC yang
merupakan piranti penggerak/aktuator robot-1. Dengan begitu dapat
dikatakan bahwa piranti cerdas dari robot-1 adalah komparator (OpAmp).

Gambar 1. Skematik elektronik pengendali robot-1
Dalam pembuatan
robot-1, kita hanya membutuhkan dua buah sensor. Sebuah sensor
diletakkan pada sisi kanan garis pandu dan sebuah sensor diletakkan pada
sisi kiri garis pandu. Sebuah sensor akan menghasilkan sinyal masukan
untuk dua buah OpAmp IC1A dan IC1B (IC LM324). Sinyal masukan tersebut
dilewatkan pada kanal yang berbeda untuk masing-masing OpAmp, yaitu pada
OpAmp IC1A sinyal masukan dilewatkan pada kanal noninverting (+)
sedangkan pada OpAmp IC1B sinyal masukan dilewatkan pada kanal inverting
(-). Hal ini juga diberlakukan pada sinyal tegangan referensi. Sinyal
tegangan referensi +5 volt
diatur menggunakan potensiometer R1 (50KΩ) dengan sinyal keluaran
potensiometer dimasukkan pada dua kanal OpAmp secara berlawanan. Pada
IC1A tegangan referensi dilewatkan pada kanal inverting (-) sedang pada
IC1B tegangan referensi dilewatkan pada kanal noninverting (+). Oleh
sebab kita menggunakan dua buah OpAmp maka jumlah jalur keluarannya pun
juga dua buah, yaitu jalur keluaran OUTPUT_OPAMP1 dan jalur keluaran
OUTPUT_OPAMP2. Lihat gambar 2!

Gambar 2. Komparator sensor & pengendali robot-1
Nilai/logika sinyal
keluaran OpAmp IC1A dan IC1B akan selalu berbeda. Jika keluaran OpAmp
IC1A bernilai high (1) maka OpAmp IC1B akan bernilai low, demikian
sebaliknya. Hal ini terjadi karena sinyal masukan yang dihasilkan sensor
dan sinyal tengan referensi dilewatkan pada kanal yang berbeda.
Perbedaan sinyal keluaran OpAmp (antara jalur OUTPUT_OPAMP1 dengan jalur
OUTPUT_OPAMP2) inilah yang akan menjadikan driver motor H-bridge
dalam IC L298 dapat mengendalikan putaran motor DC secara dua arah,
yaitu searah jarum jam (CW) atau berlawanan arah jarum jam (CCW).
sumber: robotic-university
sumber: robotic-university
Line Follower Analog
Mungkin ada
dari teman-teman yang sudah baca Tutorial Pembuata Robot
LTC , yang
sudah diposting sebelumnya, atau ada juga yang cuma liat sekilas dan sudah
beranggapan “susah buat robot LTC ini”. Nah kami dari UKM Robotika ITS
akan mencoba merubah mindset teman-teman dengan memberi tahu point-point
penting dalam pembuatan LTC ini. Sebenarnya membuat LTC tidaklah susah, tetapi
memahaminya mungkin yang susah. Tapi tidak ada salahnya kita membuatnya
terlebih dahulu baru kemudian kita perlahan-lahan memahaminya. Nah apa yang
perlu kalian persiapkan agar dapat “membuat” Robot LTC ini :
- Mencetak PCB yang sudah didesain
- Memasang komponen pada PCB
- Membuat mekanik
- Tes Robot LTC
Sangat
mudahkan, atau cara diatas terlalu singkat mungkin. OK, aka kami sedikit
perjelas tahapannya. Yang perlu kita siapkan adalah :
1. PCB yang sudah didesain
Pembuatan PCB memang sedikit susah, karena kaliah
harus tau komponen apa yang diperguanakan, bagaimana bentuk rangkaiannya,
mendesain layout-nya (tentu dengan software khusu juga), sampai pada akhirnya
kalian harus mencetak layout dari PC/laptop kalian menjadi bentuk nyata pada
sebuah PCB. Itu beberapa step pembuatan layout PCB LTC, agak susah memang, tapi
itu akan menjadi tidak susah jika kalian sudah memiliki layout yang siap cetak.
Layout Body
dan Sensor
Gambar di atas merukapakan layotu yang harus
kalian cetak, ada dibeberapa tempat yang menyediakan jasa mencetak PCB sesuai
dengan desain yang kita inginkan. Untuk di daerah Surabaya kalian bisa mencoba
mencari di “Medokan Semampir blok H/10” atau
mungkin di tempat-tempat lainnya yang kalian ketahui. Setelah PCB kalian jadi,
jangan lupa untuk memberi lubang pada bagaian yang sudah diberi tanda
(lubang-lubang pada ujung layout). Cara melubanginya juga tidak sulit kalian
cukup menggunakan bor kecil yang dapat kalian beli di toko-toko komponen
terdekat dengan harga yang tidak terlalu mahal.
Mini Drill
2. Memasang Komponen pada PCB
Setelah PCB
dicetak dan diberilubang, kalian bisa langsung memasang komponen-komponen yang
ada pada list. Kemudian pasang sesuai dengan layoutnya, seperti ini :
Setelah dipasang sesuai dengan gambar di atas,
kemudian solder komponen tersebut. Saat menyolder komponen jangan terlalu
banyak menggunakan timah, gunkan timah secukupnya, jika timah terlalu banyak
itu akan menjadi penghambat arus dan menjadi salah satu masalah ketika uji coba
robot. JIka sudah terlanjur atau timah yang dipergunakan tidak sengaja
kebanyakan, kalian bisa menghilangkan timah tersebut dengan menggunkan alat
ini,
Alat ini dapat menghisap timah, caranya : Tekan tombol
kuning pada bagian atas alat hisap timah sampai ke bawah. Kemudian panaskan
timah yang ada pada pcb yang akan dihisap sampai meleleh. Setelah meleleh,
dekatkan alat penghisap timah pada timah yang sudah meleleh tersebut, tekan
tombol kuning pada bagian tengah alat. Maka timah akan terhisap ke dalam alat
hisap timah.
Setelah semua komponen dipasang, cek kembali apakah
semua komponen sudah terpasang dengan benar, dan pastikan tidak ada yang short.
Short disini maksudnya, pastikan komponen tidak terhubung dengan komponen yang
tidak seharusnya terhubung. Jadi pastikan komponen terhubung degan pasangan
yang sudah di desain pada pcb.
3. Membuat Mekanik
Pembuatan mekanik tidak sesulit kedengarannya, kalian
cukup membeli mainan mobil-mobilan anak kecil dan membongkarnya. Kenapa harus
mobil-mobilan ? Karena yang akan kita cari adalah gear box yang terdapat dalam
mainan tersebut. Tidak perlu mainnan yang mahal, kalian dapat membeli mainan
seperti pada gambar di bawah dengan harga Rp 10.000-Rp 15.000, untuk daerah
Surabaya kalian dapat membeli di sekitar daerah Mulyosari, di sana terdapat
toko mainan yang banyak menjual mainan mobil-mobilan ini. Setelah membeli
mainan ini, bongkar capnya dan ambil gear box-nya. Pada mainan gear boxnya
terhubung dengan 2 roda, nah kalian cukup memotong gear box tersebut menjadi
dua bagaian, sehingga kedua roda terpisah dan kalian mendapatkan 2 buah gear
box untuk robot kalian.
Pada mainan tersebut terdapat sebuah motor, tips dari
kami, kalian tidak perlu menggunakan motor tersebut lebih baik kalian membeli 2
buah motor baru yang memiliki tegangan yang sama, sehingga laju motor kalian
nantinya akan sama. Dua buah motor tersebut kalian hubungkan dengan gear box
yang telah kalian persiapkan.
Nah sekarang kalian sudah mempunyai PCB yang sudah
dipasangi komponen,dan motor beserta gear box-nya. Tips pembuatan mekanik dari
kami, kalian bisa menggabungkan atau menempelkan PCB tersebut dengan box atau
kotak baterai yang kalian pergunakan, tapi pastikan PCB tersbut sudah berjalan
dengan benar, jadi ketika kalian sudah menempelkan dengan kotak baterai, tidak
perlu dibongkar lagi. Kemudian kotak baterai bagian bawah ditempelkan dengan
kedua motor dan gearbox kalian. Nah untuk bagain sensor bisa dihubungkan dengan
kotak baterai dan motor dengan menggunakan akrilik, tapi akrilik cukup mahal,
jadi saran kami kalian bisa menggunakan bahan-bahan bekas kalian , seperti sisa
PCB, triplek, dll. Setelah semua tersambung pastikan terdapat ruang di depan
sensor untuk meletakan roda bebas. Roda bebas ini dapat kalian beli di toko
komponen (di daerah gebang , toko XP robotic) atau toko-toko yang lain, atau
jika kalian memiliki fresh c*re bekas, kalian dapat menggunakan bagian atasnya
yang seperti roll on. Nah setelah jadi mungkin akan seperti ini
Tapi PCB atau rangkaian gambar di atas tidak seperti
PCB yang kita buat, jadi mungkin akan sedikit berbeda, tapi secara garis besar
kalian dapat membuat mekanik seperti ini.
NB: untuk menempel atau menyambungkan kalian dapat
menggunakan lem tembak atau lem lilin, seperti ini :
4. Test Robot LTC
Ok, jika
sudah semau step kalian jalankan, maka waktunya test drive. Jika kalian
mengalami kesulitan sewaktu melakukan uji coba, silahkan datang ke UKM Robotika
ITS, sebisa mungkin akan kami bantu. Selamat Mencoba.
Sumber : ITS